Broker Bongkar Permainan Harga Bawang Putih Impor
Eksklusif: Heri Tio, broker bawang putih impor asal Surabaya, ditemui Potretkota.com di ruang kerjanya, Senin, (15/4/24).

Pertanyakan Sikap Kemendag

Broker Bongkar Permainan Harga Bawang Putih Impor

Potretkota.com - Masih tingginya harga bawang putih pasca lebaran Idul Fitri 1445 H, tidak hanya membuat para pedagang menjerit. Namun meroketnya harga bawang putih juga menimbulkan keresahan bagi para broker yang biasa menyuplai ke pasar-pasar. Tingginya harga bawang putih ini pun tidak lepas dari dugaan permainan harga oleh importir. 

Heri Tio, salah satu broker importir bawang putih di Surabaya yang biasa menyuplai ke Pasar Pabean Surabaya, angkat suara soal tingginya harga bawang putih. Secara khusus, kepada Potretkota.com, Heri mengatakan, harga bawang putih di China saat ini justru sedang turun. Hal tersebut membuat Heri merasa heran dengan tingginya harga bawang putih di Indonesia. 

“Bawang putih semua importir hanya batas-batas tertentu aja yang bisa impor, yang punya kuota. Sedangkan kita, dulu pemain bawang putih impor juga, belakangan kita nggak dapet kuota karena harga cukup fantastik juga kan, kita juga mau sebetulnya keuntungannya cukup banyak. Di China sekarang itu posisinya USD 1250 per ton,” kata Heri Tio, Senin, (15/4/2024).

Berita terkait : Broker Bongkar Permainan Harga Bawang Putih Impor

“itu istilahnya kita impor dari China kita dengan seharga USD 1250, kali kurs Rp16.000, kurs hari ini. Itu nanti jatuhnya Rp20.000 per kilonya. Biaya ada EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), biaya trucking, biaya apa-apa itu kurang lebih Rp1.000. Jadi modal importir itu harusnya Rp21.000, tapi penjualan importir hari ini Rp29.000 sampai Rp30.000,” lanjutnya. 

Mengingat harga bawang putih yang biasa diimpor dari China turun, Heri menyayangkan importir yang mengambil keuntungan terlalu banyak. Heri menyebut keuntungan importir fantastik, dengan nilai Rp8.000 per kilonya. Padahal, selama 20 tahun Heri bergelut di dunia impor bawang putih, importir hanya mengambil keuntungan antara Rp1.000 sampai dengan Rp2.000. 

“Jadi keuntungan ini Rp8.000 itu sangat fantastik, biasanya keuntungannya hanya Rp1.000 sampai Rp2.000 importir. Itu saya alami selama 20 tahun sebagai importir, keuntungannya hanya Rp1.000 sampai Rp2.000 itu juga happy banget, tapi keuntungannya ini Rp8.000. Kementerian Perdagangan tidak mau turun sama sekali,” terang Heri. 

Selain itu, bagi broker yang tidak memiliki izin impor bawang putih hanya bisa membeli atau tengkulak dari importir dengan keuntungan yang dibatasi. Keuntungan yang didapat broker, hanya berkisar di angka Rp250 sampai dengan Rp500 per kilo. Akan tetapi keuntungan itu bagi broker, kata Heri, sudah cukup fantastik dibandingkan dahulu yang hanya dapat untung Rp100 per kilo. (ASB)

Implementasi Penganggaran BOS dan Praktik PPKSP
Bupati Sidoarjo Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Kapan?