Potretkota.com - UN, harus membuat pengaduan ke Propam Polda Jatim, terkait mantan suaminya Brigadir TH dari Polsek Gondang Kabupaten Bojonegoro, Senin (25/4/2024). Ibu dua anak ini membuat pengaduan karena minta pertanggungjawaban nafkah anak dan meminta agar hutang orang tuanya segera dibayarkan.

Menurut UN, hutang berawal saat Brigadir TH menggadaikan sertifikat sawah atas nama orang tua berinisial S seluas kurang lebih 1300 meter persegi, dengan harga Rp200 juta.

“Dari Rp200 juta, yang diterima hanya Rp185 juta, karena dipotong biaya admin,” ujar UN.

Peruntukan pegadaian, awalnya menurut UN untuk biaya membangun tempat tinggalnya. “Tapi oleh TH dipakai membeli mobil Honda Jazz bekas harga Rp74 juta, dipinjam mertua Rp65 juta, sisanya dipinjam keluaga TH,” kata UN.

Uang yang dipinjam TH dan keluarga, tidak semua dikembalikan, hingga terjadi perjanjian sanggup bayar kekurangan Rp90 juta, Agustus 2022. “Tapi sampai sekarang, tahun 2024, setahun lebih, uang Rp90 juta belum dikembalikan,” tambah UN.

Kalau uang tidak segera dikembalikan, sertifikat sawah yang digadaikan terancam disita oleh BanK. “Itu kan jadi agunan di bank dan THya tidak mengangsur di bank, jadi sawah milik keluarga kami akan di sita oleh bank, makanya kami minta pertanggungjawabnnya itu,” bebernya.

Karena masalah rumah tangga antara UN dan TH sudah tidak bisa diperbaiki, keduanya bercerai, Mei 2023. “Masalahnya sudah rumit,” kenangnya.

Untuk itu, UN mengadukan ke Polres Bojonegoro dan Polda Jatim, tujuannya agar persoalannya segera selesai. “Saya berharap agar uang segera kembali dan nafkah kedua anak terpenuhi. Bagaimana tanggungjawab TH sama anak-anaknya yang masih berusia 9 dan 3 tahun,” pungkasnya. (Hyu)